Tuesday, August 25, 2009

Terlambat bertemu...



25 Agustus 2009
Pada sebuah Selasa di bulan Ramadhan
10:50



“Kalian terlambat bertemu!"

"Loh?"

"Iya. Jika kalian bertemu 3 atau 4 tahun yang lalu. Would it be the same? Would you be with him as you said he’s got 95 from you? Dan sekarang sudah sangat sulit, meski masih ada sedikit sekali kemungkinan karena jodoh hanya sebuah rahasia yang seringkali melewati jalan berbatu dan berbelok. Dan sekarang, dengan apa yang sudah kamu punya, apa yang kau rasa tentangnya? Tak ada rasa sedikitpun? Atau kamu berusaha melebur rasa yang ada?”


Di sebuah siang yang begitu terik, Lila mengetik barisan kata-kata itu. Melalui Yahoo Messenger. Tak terlalu kaget aku membacanya karena kenyataanya aku duluan yang menyadarinya. Beberapa entah yang lalu, aku menyadari kemungkinan itu. Kemungkinan bahwa bisa jadi aku dan Radithya terlambat bertemu. Bahkan aku pernah juga mengandaikan aku tak berada di posisi ‘pasti tak bisa memilih lagi’ seperti ini. Dan aku membayangkan apa yang akan kulakukan. Apa aku akan segera menahannya agar selamanya bersamaku? Sepertinya iya. Tapi sayang hal itu hanya sebuah pengandaian yang begitu lintas waktu.

Kunamai ‘dia’ Radithya Javas Nararya.

“Jangan mikir aneh-aneh…”

“Aku heran saja pada kalian berdua. Kenapa begitu sama. Jangan-jangan dialah sebenarnya jodohmu dan kamulah sebenarnya jodohnya. Tapi karena kamu sudah bersama dengan yang lain, dia masih menunggu jodoh yang lain hingga sekarang. Dengan usia yang terlalu matang. Dan suatu kala dia bilang kalau mencari pendamping hidup yang sevisi.”

“Jodoh itu saling melengkapi makanya tak pernah sama. Kamu bilang bahwa aku dan dia sevisi, berarti kita bukan jodoh karena itu artinya kami tak bisa saling melengkapi. Karena kami sama.”


Lalu Lila berhenti mengetik sejenak. Karenanya aku lanjutkan…

“Bisa jadi demikian. Bahwa aku dan dia memang terlambat bertemu. Mungkin jika waktu tak masalah dan aku masih ‘bisa memilih’ maka aku pasti akan memilih bersamanya yang jelas-jelas telah dapati 95% kriteria dariku. Tapi aku tak yakin dan tak mau memastikan menghentikan rasa hanya padanya. Karena pada dasarnya aku tak begitu percaya yang dinama cinta dan pengabdian hati. Bagiku perasaan hanya bersifat sementara karenanya akan selalu terbarui dengan berbagai hal. Bisa jadi akan tertindas rasa-rasa baru untuk dia-dia yang lain. Well, yang jelas aku sudah pernah merasa ‘aku dan dia terlambat bertemu’ dan ‘he’s just to good to be true’ jadi yang kubisa hanya melanjutkan semua yang sudah berjalan selama ini. Melanjutkannya dengan rasa yang sama dan tanpa banyak berpengharapan.”

Lalu aku dan Lila berlanjut dengan baris-baris kata yang lain. Beberapa masih tentang aku dan Radithya Javas Nararya. Beberapa tentang rencana masa depannya. Lalu tiba-tiba kubilang…

“Be with him…He’s a good man. Make him yours.”

“Hahahaha….Aneh-aneh saja. Males banget karena dia kan ‘sisa’ darimu.”

“Sisa tapi kalau masih qualified, kenapa tidak? Lagipula dia sudah lolos tes. Dan hasilnya menakjubkan, hampir tak bercelah.”

“Well, masalahnya dia seorang SE…..”


Lalu kusimpulkan bahwa Lila sebenarnya suka pada Radithya. Setidaknya dia memperhitungkan Radithya juga meski ada tapi yang terbaca begitu tak berlogika karena hanya masalah SE...



11:13

4 comments:

ivory said...

Who are Vaska 'n Radith actually?
Are they characters in this story...i prefer to name them players in this game...
And who is Lila actually...is she just another player in the game? NOT REALLY.
Lila for Vaska
once Vaska told her "He's a good man. He is a 95 man". it's obvious how Vaska figures him out. What a man! That's it... however Vaska doesn't TOTALLY want to make
him hers...yet does't want him to fly away at all. it's impossible for her to hold him tight. that's why she stretch Lila out... existing Lila is making evidence for Vaska.
Lila for Radith
Lila is just a backsound while he's playing the game. it's fun to suffle the playlist, it's fairly okay when he has to listen to the same old songs...even sometimes he doen't really catch any of the sounding song. Lila is just a song in the air...
Lila for Lila
Lila is just too busy mending the pieces of her broken feeling...putting together the broken trust...daren't to risk herself in the game.

AISHITERU said...

Lila, Radith dan Vaska....mereka nyata dan sedang berperan dalam sebuah permainan...

ivory said...

NOT LILA...She's out of it.

AISHITERU said...

There must be some participants in a game.We have both the main and the underdog ones.Therefore, Lila,Radith and Vaska are here.
Lila, just enjoy the game though you feel that you are out of it.Well, you are really in, dear...