Mojokerto
Tertanggal 16 November 2009
Pada sebuah Senin yang basah…
5:00
Tadi siang hujan datang bertandang. Mengguyur tanah yang sekian masa telah kerontang. Kotaku kini tak lagi mengering. Penantian memang akan selalu lahirkan senyum yang terkembang. Pun sama dengan tanahku yang kini menguncup senyum oleh hadirnya sang hujan siang…
Gerimis romantis mengiris…
Angin-angin ikut berlalu lalang…
Sedang udara mulai meringis…
Biarkan peluh melesat terbang lalu sebentar menghilang…
Aku diam…
Udara yang tadi begitu beringas, kini perlahan terkikis hujan siang ini. Hujan yang turun untuk pertama kalinya sejak awal musim ini. Hujan yang kuyakin banyak dinanti. Hujan yang kupastikan banyak dirindui. Dirindui para raga manusiawi…
Aneh…
Ragaku masih saja kegerahan. Namun hatiku terasa begitu nyaman menatap lelehan air hujan itu di kaca jendela depan. Mengucur tanpa irama namun indah untuk pandangan. Terasa begitu damai dan mendamaikan…
Ya Tuhan….
Begitu indah siang ini. Meski, seperti biasa, aku harus merasainya sendiri. Begitu damai hujan ini. Langit menangis begitu manis. Teteskan air-air, rintik-rintik, leleh-leleh, gerimis-gerimis. Lalu aku iseng bertanya tanpa mengharap balas. Apa langit sedang merintih karena miris? Mengapa ia menangis? Begitu deras hingga logikanya ia sedang begitu teriris. Ataukah ia sengaja bersedih agar bisa menangis gerimis hanya untuk melihat kami tersenyum damai manis? Iyakah? Maka terimakasih, langit…
Siang tadi aku tak sempat mencuri lihat pada sang langit. Karena aku terlalu memaku oleh gerimis yang kuharap tak terjadi singkat. Aku masih begitu merindu para gerimis yang dulu-dulu sempat membuat hatiku terpikat. Dan sampai sekarangpun aku masih terpikat. Hingga bagiku semua gerimis selalu manis dan semua hujan selalu patut dirasa nikmat. Maafkan aku, langit…
Aku tak butuh lagi pelangi. Tetes-tetes itu sudah begitu rapi menghias rohani. Gerimis tadi benar indah dirasa hati…
Aku masih sangat mencinta hujan…
Aku masih akan selalu mendamba gerimis...
Kini…
Gerimis telah undur hati…
Hujan juga sudah menguapkan diri…
5:31
Hatiku damai…
Nyawaku bersenandung ramai…
Karena gerimis siang tadi…
Karena tetes-tetes air tadi…
No comments:
Post a Comment