Sunday, March 10, 2013

Entah Dimana Hara...

Dulu Hara pernah berjanji pada Adora untuk takkan pernah pergi apapun yang terjadi. Tapi kini hanya sedih yang terus temani Adora. Hara semakin tak terjangkau, semakin tak teraih. Lupakah Hara pada janjinya kala itu? Atau mungkin alur hidup yang lalu memojokkannya dan tak memberikannya kebebasan untuk menjaga janjinya pada Adora?

Adora jadi lebih sering berkesimpulan bahwa dia hanya seklumit permainan hati untuk Hara dan karenanya Hara bisa sesuka hati menekan tombol "end game". Adora betapa ingin memastikannya. Rangkaian huruf berbentuk kata telah berulang kali dikirim tapi tak ada jawaban memuaskan. Dan sekarang Adora ingin mencari jawaban lewat tatapan mata Hara. Tapi, norma lagi lagi tak sekalipun memberi permisi...

Bahagiakan Hara sekarang?
Seharusnya Hara dan Adora bersatu melangkah.
Masihkan Hara menyimpan rasanya untuk Adora?
Dan Adora masih terus setiakan sepenggal bayang cinta untuk Hara yang kini sedang memeluk indah jemari wanitanya....

Adora mencinta dalam lelah...
Adora merindu menantang norma...
Karena baginya Hara adalah impian tak terjamah...
Karena bisa jadi sudah sejak beberapa purnama lalu Hara lupa Adora...

"Jangan menangis, Adora. Lupakan Hara dan berbagialah..."

Mojokerto...
10 Maret 2013
Dengan berjuta rumpun doa untuk Hara

No comments: