Sunday, March 17, 2013

Layang- layang biru...

Layang layang biru itu akhirnya terbang dan menyerahkan arah pada kuasa angin. Beradu padu dengan ketinggian, menatap dunia lewat sisi berbeda....

Hidup terus menggerus halus detak detik waktu, menyisipkan perubahan abadi di setiap kedipan nafas. Yang dulu ada, bisa jadi sekarang tiada atau sekedar disesuaikan karena petuah masa. Yang dulu tiada, mungkin sekarang menjadi ada atau dalam proses menjadi ada....

Kadangkala hati lelah mengeja barisan rasa rindu. Pernah juga merasa jera karena cinta yang dimau semakin menjadi deretan kata tanpa makna. Merasa sia sia menanti di sebuah bangku tua pengabdian...

Sesekali layang- layang biru itu terbang rendah, seolah mengejek daya sang bayu. Merendah lalu sedikit oleng dan kembali meninggi memantapkan nyali bertegur sapa dengan langit...

Sketsa hidup masa lalu seolah tersaji rapi untuk kembali dinikmati. Tentang bagaimana mereka awal bertemu, meracik bumbu sayang. Pertautan hati tanpa tatapan mata. Menyatu oleh waktu lalu kembali terpisah oleh kealfaan nyali...

Perempuan itu entah dimana sekarang. Masihkan dia mengukirkan nama lelaki itu di pojok kiri ulu hatinya, seperti janjinya kala itu?

Lelaki itu juga sudah menyeka kering airmata sesalnya. Lalu melarut pada kerdip layar monitor komputer. Melelang layang layang biru berisi kenangannya bersama perempuan dulu itu. Melepas bebas sambil memenjarakan isak tangisnya sendiri. Karena baginya lelaki tak berhak sering menangis. Dan dia lupakan semua...

Malam semakin menua...
Lambaian kehidupan semakin melemah...
Dan mereka hanya tinggal cerita...
Terlupakan dan terkhianati oleh waktu...

Mojokerto
17 maret 2013

No comments: