Thursday, October 8, 2009

Selamat tinggal dunia maya...

Mojokerto, 8 Oktober 2009
(Tetap di ) Sebuah Kamis yang kusangka Jum’at…
Selamat tinggal dunia maya…


Dia masih tetap wanita yang dulu. Masih dengan balutan raga yang tak berbeda meski kini dia telah memutuskan sesuatu. Dia memutuskan untuk melepaskan kesempurnaan dunia maya yang selama ini jadi dewa penolong bagi kekecewaannya...

Kenapa?
Karena dia sudah puas dengan dunia nyatanya.
Karena kini dia bisa sepenuhnya tersenyum dan berpuas hati dengan apa yang telah secara nyata termiliki.
Juga karena dia kecewa atas dunia mayanya. Karena ternyata dia tak lagi mampu mengendalikan dunia maya itu. Hingga akhirnya dia terkhianati…lalu menangisi dunia mayanya itu. Tangisannya begitu nyata karena hatinya terluka. Oleh seorang yang secara maya dicintainya. Oleh sebuah nama, Radithya Javas Nararya...

Radithya Javas Nararya telah menyadarkannya dengan cara yang tak dia sangka. Perubahan rasa Radith dia anggap sebagai sebuah pengkhiatan tak terduga…

“Aku hanya manusia biasa yang tak pernah tahu kapan rasa itu pergi dan beralih ke siapa”, begitu kata Radith.

Dan dia tertegun dengan pernyataan itu. Hatinya lalu meradang dan emosinya sedikit meluap lewati batas normal. Sebenarnya sudah sejak agak lama dia menyadari permainan Radith dengan wanita barunya. Tapi dia diam saja. Karena baginya ini hanya sebuah permainan yang tak terlalu perlu dipusingkan. Karena dia bukanlah yang selama ini dia katakan pada Radith. Karena dia memang mencintai Radith pada saat yang tak tepat. Karena dia sadar sudah “terlambat bertemu” Radith. Dan karena dia tak punya alasan tepat memaksa Radith tetap menautkan hati padanya. Ada begitu banyak karena yang tak mudah dimengerti selain olehnya sendiri...

Dia terlanjur menautkan hati pada sebuah legalitas sakral dengan lelakinya. Dua tahun yang lalu. Dan delapan bulan yang lalu dia menggagumi Radith. Lalu tak lama setelah itu, dia merasa “sangat terlambat bertemu Radith". Dia bingung harus merasa apa. Jika dia memutuskan untuk menyesali keterlambatannya bertemu, tak mungkin. Karena dia akan sangat merasa bersalah pada lelakinya. Dia tak pernah tega menyakiti hati lelaki yang begitu menjaga hati untuknya itu. Lelaki yang dua tahun yang lalu mengikrarkan diri sebagai pendampingnya...

Lalu...

Kini dia mendoa untuk kebahagiaan Radith dengan wanita lain itu. Karena dia akan berusaha untuk terus bahagia dengan lelakinya sendiri. Dan melupakan teori “terlambat bertemu”nya…

Dia takkan meminta maaf…

Selamat berbahagia, Radith…
Selamat tinggak dunia maya…

13:42

4 comments:

ivory said...

wanita lain dan lelaki lain... melepas yang pernah terasa menjadi miliknya namun tak pernah bisa menjanjikan apa2...

AISHITERU said...

betapapun sempurnanya dunia maya, itu hanya sebuah skenario yang kapanpun bisa terhenti. dan wanita itu benar menyadarinya lalu memutuskan untuk berhenti sekarang. berhenti dengan Radith...

Dvallen said...

blogwalking :D

AISHITERU said...

Halooo... Nice to have you here