Thursday, April 2, 2009

Sarang Han Da Myun...

Terbangun dengan perasaan sangat rindui masa lalu
OST. Sarang Han Da Myun (dari serial Sad Love Story)
8.48




Pagi ini aku dibangunkan oleh rasa rindu yang begitu mengganggu. Rindu akan masa lalu. OST itu benar- benar menarikku begitu kuat pada bayangan semua masa lalu yang memang masih saja tersimpan rapi dalam hard disk manusiawiku. Lalu aku merasa ingin menangis karena hatiku merasa begitu merindu. Mungkin saja aku merasa tersentuh oleh kesedihan yang dibawa nada itu (meski aku tidak pernah tahu apa maknanya). Tapi kesedihan terasa begitu kuat mengikat hingga secara otomatis mengalir padaku yang memang sedang mencintai itu.

Kilatan bayangan tentang Malang dan semua yang ada didalamnya menghampiriku kembali. Mengajakku berbagi hati. Berbagai macam perjuangan masa muda yang sempat aku lakukan bersama semua yang dulu masih diri. Saat aku masih normal bersebutan Belva, bukan lainnya. Lalu aku harus berjuang untuk terus hidup layak dalam kondisi hati yang patah oleh seorang Faisal Basay. Sebuah penantian yang kulakukan dengan sukarela untuk sebuah kabar bahwa dia akan segera menikah dengan bukan aku. Sedikit hura- hura dengan kawan sebaya. Tertawa dan tersenyum bersama hadapi dunia muda juga bertahan dengan dinginnya Malang kala itu. Semua kenangan itu seakan mendorong dirinya dengan sangat kuat, mencoba untuk keluar. Namun karena tidak berhasil maka dia hanya menggangguku lewat rasa rindu ini.

Mataku sedang menahan tangis. Namun hatiku sudah sejak tadi basah oleh air mata. Aku kembali disadarkan tentang kuatnya kuasa waktu. Dia terus berjalan tanpa hati sambil tinggalkan sesuatu bernama kenangan. Ditambah lagi aku seorang Gemini yang menjunjung tinggi kenangan (meski sekecil apapun).

Kini aku benar- benar menangis. Raga dan bathinku kali ini sudah sinkron karenanya mereka menangis disaat bersamaan. Dan saat itu adalah sekarang. Kubiarkan saja, hanya sedikit air mata yang kuhapuskan.

Sarang Han Da Myun itu kuputar berulang- ulang. Hatiku semakin sakit memang tapi aku juga sedang begitu mencintainya.

Pengorbanan cinta apa lagi yang akan aku lakukan. Aku sudah berada pada bilik yang berbeda. Sebuah bilik bersebutan dewasa.

Genangan air mata ini mengurangi penglihatanku. Maka kuseka dia.

Dimana Malang yang dulu? Kini Malang sudah berubah menjadi kota entah bagiku. Sangat berbeda. Semua komponennya juga telah berganti. Hatiku makin menangis mengingat masa laluku yang ini tidak akan mungkin bisa dirasai lagi, apalagi dikembalikan. Aku rindu masa itu, Tuhan.

Aku benci perpisahan karena itu akan usung kenangan. Tapi aku juga membenci rutinitas yang selalu datang bersama bosan. Lalu apa yang aku maui?

Sebentar lagi aku akan punya waktu berlebih untuk kembali membongkar masa lalu. Bisa dipastikan aku akan semakin sering menangis. Menangis karena rinduku tidak akan mungkin terhentikan oleh apapun. Karena rinduku tidak akan mungkin bisa dinyatakan lagi, hanya bisa selalu dirasa sambil ditangisi. Aku memang sangat lemah jika berurusan dengan kenangan. Aku menyerah karena jika memaksakan kekuatan untuk terus berjuang, aku pasti akan kalah telak.



Sudahlah…
27 November 2008
Kediri
Mendekati akhirku disini…
Di hari yang sama dengan perayaan farewell party buatku…
Hatiku memang sedang sangat menangis…
Pada sebuah Kamis yang berbeda dengan Kamis lainnya…

No comments: